Jumat, 05 November 2010
BUASNYA MERAPI
Jumlah pengungsi akibat letusan Gunung Merapi di perbatasan Yogyakarta-Jawa Tengah membludak pasca ditetapkannya zona bahaya 20 Km dari puncak gunung malam tadi. Hingga kini, total pengungsi di wilayah Yogyakarta mencapai 40 ribu jiwa dan diperkirakan akan terus bertambah.
"Sekitar 40 ribu jiwa. Ini ada penambahan dari warga-warga yang sebelumnya tidak mengungsi ikut mengungsi," kata Sri Sultan saat mengunjungi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, Jl Cendana 15, Jumat (5/11/2010).
Menurut Sultan, penduduk-penduduk yang masih masuk dalam radius 20 Km dari puncak gunung sudah dimintanya untuk turun. Mereka dievakuasi oleh Tim SAR, anggota TNI/Polri, dan Tim Penanggulangan Bencana Kementerian Sosial.
"Sebagian warga juga sudah ada yang inisiatif turun sendiri," imbuh Sri Sultan.
Kini, para pengungsi itu, sambungnya, ditempatkan di beberapa titik lokasi pengungsian. Namun, yang paling besar adalah di Stadiun Maguwoharjo, Sleman.
"Kita pilih lokasi ini karena listrik tersedia. Sumber air bersih juga mudah didapat. Dan kita berharap pengungsi bisa tidur," harap raja Kesultanan Yogyakarta ini.
Hingga pukul 17.10 WIB, korban tewas akibat letusan kedua Gunung Merapi dini hari tadi tercatat 69 orang. Seluruh jenazah berada di Rumah Sakit dr Sardjito, Yogyakarta. Sementara, korban luka mencapai 77 orang. Mereka menderita luka bakar akibat tersengat awan panas Gunung Merapi.
Sedangkan RSUP dr Soeradji Tirtonegoro Klaten, Jawa Tengah, merawat sebanyak 20 warga yang menderita luka bakar. 15 di antaranya warga Sleman dan 5 lainnya berasal dari kecamatan Kemalang, Klaten. Seluruhnya adalah data untuk hari ini( cuma ngopy)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar